Selasa, 21 Mei 2013

Tugas Sertifikasi II


Tugas Sertifikasi II
Logo-UAD-berwarna-full-color.png
By :
1.      
ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
AHMAD DAHLAN UNIVERSITY
2013







BAB I
PENDAHULUAN

Semangat MUHAMMADIYAH senantiasa mengilhami setiap organisasi otonom di lingkungan  Muhammadiyah. Demikian pula halnya dengan Pemuda Muhammadiyah, yang lahir dengan semangat yang sama dengan berdirinya Muhammadiyah, yaitu semangat untuk membangun generasi yang  tangguh untuk masa mendatang. Sebagai salah satu organisasi otonom tertua di lingkungan  Muhammadiyah (berdiri 2 Mei 1932),Pemuda Muhammadiyah hadir sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.



Rumusan masalah :
1.      Bagaimana sejarah dan struktur organisasi pemuda muhammadiyah cabang Umbulharjo?
2.      Apa saja kegiatan pemuda muhammadiyah yang ada di cabang?
3.      Apa saja masalah yang dihadapi oleh pemuda muhammadiyah yang ada di cabang Umbulharjo?














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah dan struktur Organisasi
Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis dapat dikaitkan denga keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP), suatu gerakan yang sejak awal diharapkan K.H. Ahmad Dahlan dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap remaja/pemuda Islam. Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya Muhammadiyah Bagian Pemuda, yang merupakan bagian dari organisasi dalam Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah. Keputusan Muhammadiyah tersebut mendapat sambutan luar biasa dari kalangan pemuda keluarga Muhammadiyah, sehingga dalam waktu relatif singkat Muhammadiyah Bagian Pemuda telah terbentuk di hampir semua ranting dan cabang Muhammadiyah. Dengan demikian pembinaan Pemuda Muhammadiyah menjadi tanggung jawab pimpinan Muhammadiyah di masing-masing level. Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggung jawab mengasuh, mendidik dan membimbing Pemuda Muhammadiyah diserahkan kepada Majelis Pemuda, yaitu lembaga yang menjadi kepanjangan tangan dan pembantu Pimpinan Pusat yang memimpin gerakan pemuda. Selanjutnya dengan persetujuan Majelis Tanwir, Muhammadiyah Bagian Pemuda dijadikan suatu ortom yang mempunyai kewenangan mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Akhirnya pada 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi Pemuda Muhammadiyah berdiri sebagai ortom. Pemuda Muhammaduyah Umbulharjo didirikan pada tahun 1963

Struktur personalia PCM Umbulharjo Periode 2010-2015

SUSUNANAN PERSONALIA PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH UMBULHARJO YOGYAKARTA PERIODE 2010-2015

PENASEHAT
H. H. Hatta Usman, BA
Ir. Ahmad Masyhadi,MSi
Drs. Wahid Heryono








PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH UMBULHARJO

Ketua                          : Abdul Latief Bedhowi, S.Ag.
Wakil Ketua 1            :  Mursih Haryono, B.A.
Wakil Ketua 2            : Drs. H. Rochmat,M.Pd
Wakil Ketua 3            : Kusmanto,S.Ag.
Wakil Ketua 4            : S. Giyok Sutanto
Wakil Ketua 5            : Drs. H. Danuswanto
Sekretaris                   : Muhammad Suryawan
Wakil Sekretaris        : Febrianto Ahmad Fauzi, S.P.,M.Si.
Bendahara                 : Drs. H. Muhammad Wardhani



B.     Kegiatan Pemuda Muhammadiyah
Unsur pembantu Pimpinan :

a.       Majelis tabligh :
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok untuk:
ü  Meningkatkan kuantitas dan kualitas dakwah dalam segala dimensi kehidupan sesuai dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.
ü  Meningkatkan mutu dan kompetensi mubaligh Muhammadiyah.
ü  Memperluas jangkauan dakwah agar mampu menyentuh berbagai level dan jenis kelompok masyarakat.
ü  Mengembangkan dan menerapkan dakwah multimedia baik media lokal, maupun media dengan muatan teknologi baru.
ü  Melakukan evaluasi dan memperbaiki konsep dan implementasi proyek-proyek dakwah Muhammadiyah, seperti dakwah jamaah, dakwah kultural dan sebagainya, agar kembali berjalan secara efektif.
ü  Mengembangkan metode dan praktek pembinaan kehidupan Islami dalam masyarakat.

b.      Majelis Pendidikan dasar :
Visi dan Misi Majelis Pendidikan dasar  :
Visi:
Tertatanya manajemen dan jaringan pendidikan yang efektif sebagai gerakan Islam yang maju, profesional dan modern serta untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas pendidikan Muhammadiyah.
Misi:
1. Menegakkan keyakinan Tauhid yang murni; 
2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah; 
3. Mewujudkan amal Islami dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat; 
4. Menjadikan lembaga pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat pendidikan, dakwah dan pengkaderan.

Sebagai pelaksanaan dari garis besar program bidang pendidikan, maka bersama-sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Dikdasmen memiliki tugas untuk:
1)      Membangun cetak biru (blue print) pendidikan Muhammadiyah untuk menjawab ketertinggalan pendidikan Muhammadiyah selama ini, dan sebagai langkah antisipasi bagi masa depan pendidikan yang lebih kompleks.
2)      Menegaskan posisi dan implementasi nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan kaderisasi dalam seluruh sistem pendidikan Muhammadiyah.
3)      Mempercepat proses pengembangan institusi pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan dengan menyusun standar mutu.
4)      Menjadikan mutu sebagai tujuan utama bagi seluruh usaha pengembangan amal usaha pendidikan Muhammadiyah.
5)      Mengintegrasikan pengembangan amal usaha pendidikan Muhammadiyah dengan program pengembangan masyarakat.
6)      Menyusun sistem pendidikan Muhammadiyah yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah.

c.       Majelis Pendidikan Kader
Visi dan rencana majelis pendidikan kader
Visi  :
Tertatanya manajemen Majelis dan jaringan agar mampu dan efektif untuk menjadi badan pembantu pimpinan yang maju, profesional, dan modern, serta untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas Majelis dan program perkaderan.
Rencana
Membangun kekuatan dan kualitas pelaku gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi ke masa depan.
Berdasarkan garis besar program, MPK memiliki tugas-tugas antara lain sebagai berikut:
1)      Meningkatkan kualitas perkaderan dalam segala aspek, meliputi materi, pengelolaan, metode, strategi, dan orientasi perkaderan agar lebih relevan dan kompatibel dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.
2)      Meningkatkan kompetensi kader yang meliputi kompetensi akademis dan intelektual, kompetensi keberagamaan, dan kompetensi sosial-kemanusiaan guna menghadapi tantangan organisasi masa depan.
3)      Melaksanakan transformasi kader secara terarah dan kontinyu guna memberi peluang bagi kader dalam mengaktualisasikan potensi dan kompetensinya di Muhammadiyah, serta memperluas akses ke berbagai bidang dan profesi di luar Persyarikatan.
4)      Melakukan pemberdayaan AMM yang terdiri dari tiga unsur, yaitu anggota organisasi-organisasi otonom angkatan muda Muhammadiyah, anggota keluarga warga Muhammadiyah dan pelajar / mahasiswa serta lulusan lembaga pendidikan Muhammadiyah.

Visi:
Terciptanya kehidupan sosial ekonomi umat yang berkualitas sebagai benteng atas problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada masyarakat bawah.
Misi:
 1. Mengupayakan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia khususnya keluarga besar Muhammadiyah; 
2. Mengurangi problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada masyarakat melalui peningkatankehidupan sosial ekonomi ummat yang berkualitas; 
3.  Menjadi pelopor, motivator dan atau katalisator pembaharuan/perubahan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Islam.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1)      Menciptakan cetak biru (blue print) pengembangan ekonomi sebagai usaha untuk mengevaluasi dan merancang program pemberdayaan ekonomi ummat yang efektif.
2)      Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang didasarkan atas kekuatan sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian ekonomi ummat.
3)      Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usaha ekonomi dalam membangun kekuatan masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu’afa dan mustadh’afin melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif.
4)      Mengupayakan terlaksananya ekonomi syariah yang lebih kuat, terorganisasi dan tersistem.

Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1)      Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) dan akuntabilitasnya sehingga menjadi penyangga kekuatan gerakan pemberdayaan umat.
2)      Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah-tanah wakaf di lingkungan Persyarikatan.
3)      Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif.

f.       Majelis Pustaka dan Informatika
Berdasarkan garis besar program, majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
a.       Mengoptimalkan pemanfaatan multimedia dan teknologi informasi untuk menopang aktivitas Persyarikatan meliputi media elektronik, dalam hal ini radio dan televisi, media internet dan mobile devices, media cetak, dan lain-lain.
b.      Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan yang berfungsi untuk pengembangan pengetahuan dan informasi warga Persyarikatan dan masyarakat luas.
c.       Melaksanakan pelatihan pustakawan dan public relations dalam menunjang pelayanan dan fungsi-fungsi tugas Persyarikatan.
d.      Meningkatkan pelayanan publikasi baik yang bersifat cetak maupun elektronik sebagai bagian penting dalam pengembangan syi’ar Persyarikatan.

c. Masalah  organisasi Pemuda Muhammadiyah
             Dari hasil wawancara kelompok kami, dalam mencari narasumber mengalami kesulitan  dikarena minimnya waktu dan banyaknya aktifitas para anggota Pemuda Muhammadiyah yang lebih memprioritaskan kegiatan individu, sehingga untuk menjalankan organisasi ini mengalami kendala, dan pada akhirnya organisasi ini seperti tidak berjalan dan tidak terprogram dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar